Sabtu, 08 Oktober 2011

MPILBB



PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PANEL  DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH

A.DASAR TEORI
           
1. Komponen panel distribusi tegangan listrik
                        Panel distribusi tenaga litrik berfungsi sebagai system pendistrybusi tenaga listrik yang dihasilkan oleh sumber PLN  dan atau diesel generator set.
Panel distribusi terdiri dari berbagai peralatan listrik yang di fabrikasi/diinstaasi menjadi rangkai control dan prokteksi terhadap sumber sumber tegangan dan beban dengan komponen/peralatan sebagai berikut :

1.1 BOX PANEL/ALMARI PANEL
Rumah panel yaitu tempat/almari panel distribusi yang didalamnya terpasang peralatan listrik.Berdasarkan lokasi instalasi dan kondisi lingkungan.Sekitar almari panel ini harus di desain agar dapat member perlindunangan terhadap benda asing/debu air dengan menentukan tingkat perlindungan IP din 050,iec publ.inw kode IPdisertai dua angka,angka pertama menunjukkan perlindungan terhadap sentuhan dan benda padat angka ke 20 menunjukkan  perlindungan terhadap benda cair.


1.2 INDIKATOR DAN MATERING

            Pada panel dibutuhkan peralatan /instrument yang dipasang untuk dilakukan monitoring kelistrikan yang ada.Suatu panel distribusi listrik umumnya dipasang matering yang setandart yaitu : Ampere meter,volt meter,frekuensi motor,cosphi meter,dan untuk panel generator set  yang bekerja parallel digunakan zero volt meter dan synkroneksikop,dan juga dilengkapi dengan indicator lampu (pilot lampu)
            Dalam pemasangan ampere meter kw motor,cos phi meter dibutuhkan current transformer (CT) yang bekerja dengan perbandingan arus skunder SA.Untuk penggunaan volt meter digunakan VSS (Volt Selektor Switch) untuk  mengatur pembacaan sesuai kebutuhan (MIS :fase netral atau phasa-phasa)
1.3 circuit braker

Panel distribusi membutuhkan peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengaman terhadap terjadinya gangguan yang disebabkan oleh hubung singkat (short circuit) dan pembebanan yang melebihi kapasitas arus yang terjadi secara cepat (over loading), keandalan dari suatu breaker ditentukan dari kecepatan memutus jika terjadi gangguan dan kemampuan untuk menahan arus hubung singkat secara cepat. Dalam panel distribusi tegangan rendah terdiri dari bermacam – macam breaker sesuai dengan kapasitasnya yaitu antara lain : miniature circuit breaker (MCB), moulded circuit breaker (MCCB), no fuse breaker (NFB), NT fuse, air blast circuit breaker (ACB), yang mempunyai berbagai kutub dari satu sampai empat kutub. Dalam mamilih kutub circuit breaker, hal – hal yang harus dipertimbangkan adalah :

* Karakteristik sistem dimana circuit breaker tersebut dipasang.
* Kebutuhan akan kontinuitas pelayanan sumber daya listrik.
* Aturan dan standar proteksi yang berlaku.

Karakteristik sistem

1. Sistem Tegangan
Tegangan operasional dari CB harus lebih besar atau minimum sama dengan tegangan sistem.
2. Frekuensi sistem
Frekuensi pengenal CB harus sesuai dengan frekuensi sistem.
3. Arus pengenal
Arus pengenal CB harus disesuaikan dengan arus beban yang dilewatkan oleh kabel dan harus dari arus ambang yang diijinkan pada kabel.
4. Kapasitas pemutusan
Kapasitas pemutusan CB paling sedikit sama dengan arus hubung singkat prospektif yang mungkin terjadi.
5. Jumlah pole
Jumlah pole dari CB tergantung dari sistem pembumiannya.

Kebutuhan kontinuitas sumber daya

Dalam memilih CB harus diperhatikan :

1. Diskriminasi total dari dua CB yang ditempatkan secara seri.
2. Diskriminasi terbatas (sebagian), diskriminasi hanya dijamin sampai tingkat arus gangguan tertentu.

Aturan dan standar proteksi

Aturan instalasi listrik yang berlaku seperti PUIL, BKI harus diikuti. Standar yang diacu baik local atau internasional seperti SPLN, IEC 60947-2 harus diperhatikan. Penanaman tipe MCB beragam, tergantung pada pabrik pembuat, data pemakaian yang perlu adalah karakteristik tiap MCB untuk disesuaikan dengan kebutuhan sistem. Berikut ini contoh klasifikasi MCB (Instalasi Listrik II – Muhaimin ) :

1. MCB tipe Z (rating dan breaking capacity kecil)
Digunakan untuk pengaman rangkaian semikonduktor dan trafo – trafo tegangan yang peka.
2. MCB tipe K (rating dan breaking capacity kecil)
Digunakan untuk pengaman alat – alat rumah tangga (home appliance).
3. MCB tipe G ( rating besar) untuk pengaman motor.
4. MCB tipe L untuk pemgaman kabel atau jaringan.
5. MCB tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan.

1.4. ELCB

Prinsip prinsip pengaman ini berdasarkan pada arus bocor yang terjadi. Arus bocor ini berdasarkan standar, umumnya tidak lebih dari 30 mA, alasan penetapan ini berdasarkan pada resistansi tubuh bila dikenai tegangan. Komponen ini tidak memiliki pengaman thermal dan magnetis, sehingga ELCB harus diamankan terhadap hubung singkat dan beban lebih oleh MCB di sisi atasnya. ELCB mempunyai mekanisme trip tersendiri dan juga dapat dioperasikan secara manual seperti saklar. Alat ini digunakan jika pengamanan arus bocor dibutuhkan pada sekelompok circuit yang maksimum terdiri dari 4 circuit.

Pengaman lain Modul Vigi (MG) merupakan kombinasi MCB dan ELCB dipakai ketika pengamanan penuh terhadap hubung singkat, beban lebih, dan arus bocor dibutuhkan pada circuit tunggal.

Modul Vigi (MG) merupakan pendeteksi arus bocor sebagai alat bantu MCB atau disebut juga relay arus bocor. Alat ini tidak memiliki mekanisme trip namun mengirimkan perintah secara mekanis ke MCB. Digunakan pada bangunan komersial dan aplikasi industri jika hubungan singkat tinggi dan MCB harus dipasang dengan baik.

1.5. Push Button

Adalah peralatan listrik yang berfungsi sebagai saklar impuls yang berfungsi dalam rangkaian listrik Push button ada dua macam, yaitu push button on dengan warna hijau yang bekerja dengan normally open dan push button off yang berwarna merah yang bekerja normally close pada rangkaian kontrol.

1.6. Kontaktor

Adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk memutus atau menghubungkan rangkaian listrik. Kontaktor terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu : kontak utama, kontak bantu, dan koil magnetic. Prinsip kerja kontaktor berdasarkan induksi elektromagnetik dimana koil magnetic kontaktor tersebut di supply sumber tegangan listrik AC / DC, pada kumparan tembaga tersebut terjadi induksi elektromagnetik sehingga dapat menarik bahan ferro magnetic yang ada di dekatnya (prinsip magnet buatan). Kapasitas penghubung dan pemutus suatu kontaktor dapat dilihat dari data teknik dari suatu kontaktor itu sendiri, jadi jika suatu kontaktor menghubungkan arus listrik yang melebihi kemampuan hantar arusnya (KHA) maka kontaktor tersebut akan leleh dan mengakibatkan hubung singkat.

1.7. Rell tembaga / Bus bar

Adalah tembaga batangan yang berfungsi untuk memberikan sistem distribusi listrik yang ada pada panel. Sebelum menentukan penampang bus bar / rel tembaga maka harus diperhitungkan / ditentukan berapa kemampuan hantaran arus (KHA) yang mengalir pada rel tembaga tersebut. Maka setelah itu ditentukan penampangnya. Busbar dapat mempunyai KHA yang lebih besar dari nominalnya jika busbar tersebut dicat dan diberi warna, sehingga dilapisi dengan cat, adapun warna standar yang dipakai sistem PLN, yaitu :

* Warna merah adalah fasa L1
* Warna kuning adalah fasa L2
* Warna hitam adalah fasa L3
* Warna biru adalah netral (N)
* Warna kuning dan hijau adalah grounding (PE)

1.8. Kabel daya / kontrol kabel

Adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk penghantar / konduktor listrik yang berfungsi untuk mendistribusikan listrik dari suatu sumber ke suatu beban. Kabel mempunyai luas penampang yang berbeda-beda tergantung dari kemampuan hantaran arus (KHA) yang digunakan. Perencanaan pemasangan power kabel / kontrol kabel harus mempertimbangkan terhadap suhu ruang dan pemasangan di udara atau di dalam tanah (underground). Jenis penghantar yang selama ini dipakai untuk kabel tegangan rendah / kabel di bawah tegangan kerja 1 kV dengan isolasi PVC.

Jenis kabel yang digunakan antara lain :

1. NYY, jenis ini dapat digunakan sebagai kabel tenaga untuk instalasi industri dan dalam lemari hubung bagi. Apabila diperkirakan tidak akan ada gangguan mekanis, kabel ini dapat juga ditanam dalam tanah asal diberi perlindungan secukupnya.
2. NYM, jenis kabel ini untuk instalasi penerangan dimana dalam pemasangannya tidak merusak isolasi PVC nya, tapi kabel jenis ini tidak boleh ditanam dalam tanah karena alasan keamanan dimana isolasinya tidak untuk kabel tanam.
3. NYA, kabel inti tunggal dengan kawat tembaga berisolasi PVC seperti NYY.
4. NYAF, berupa kabel inti tunggal dengan kawat tembaga berisolasi PVC fleksibel.
5. BC (Bore Copper), digunakan untuk pentanahan berupa kabel tanpa isolasi, biasanya disambung dengan elektrode yang ditanam dalam tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar