Senin, 17 Oktober 2011

MPDTR

GAMBAR TEKNIK LISTRIK
GAMBAR TEKNIK DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

Gambar teknik berfungsi sebagai bahasa tertulis dalam bentuk
gambar antara perencana dan pelaksana, sebagai konsekuensinya kedua
pihak harus betul-betul memahami dalam arti harus dapat membuat,
membaca dan mengoreksi gambar. Gambar teknik juga mengandung
unsur seni, tetapi juga harus memperhatikan aturan-aturan tertentu,
seperti di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antar lain
PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik).
Dalam suatu perancangan, produk yang dihasilkan adalah gambar
dan analisa. Gambar adalah bahasa teknik yang diwujudkan dalam
kesepakatan simbol. Gambar ini dapat berupa gambar sket, gambar
perspektif, gambar proyeksi, gambar denah serta gambar situasi.
Gambar denah ruangan atau bangunan rumah (gedung) yang
akan dipasang instalasi digambar dengan menggunakan lambanglambang
(simbol-simbol) yang berlaku untuk instalasi listrik.

Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap
perancangan suatu proyek pemasangan instalasi listrik penerangan dan
tenaga yang baku menurut PUIL 2000. Rancangan instalasi listrik terdiri
dari:
1. Gambar situasi
Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas
letak bangunan instalasi tersebut akan dipasang dan rencana
penyambungannya dengan jaringan listrik PLN.

2. Gambar instalasi
Gambar instalasi meliputi:
a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak
perlengkapan listrik beserta sarana pelayanannya (kendalinya),
seperti titik lampu, saklar, kotak kontak, motor listrik, panel hubung
bagi dan lain-lain.
b. Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan
pengendalinya.
c. Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta
pemberian tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau
pesawat listrik.

3. Gambar diagram garis tunggal
Yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi:
a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan
besaran nominal komponennya.
b. Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan
pembaginya.
c. Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.
d. Sistem pembumiannya.

Gambar 2. Diagram Garis Tunggal

4. Gambar detail
Gambar detail meliputi :
a. Perkiraan ukuran fisik dari panel.
b. Cara pemasangan alat listrik.
c. Cara pemasangan kabel.
d. Cara kerja instalasi kontrolnya.


Selain gambar-gambar diatas, dalam merancang atau
menggambar instalasi listrik penerangan dan tenaga, juga dilengkapi
dengan analisa data perhitungan teknis mengenai susut tegangan, beban
terpasang dan kebutuhan beban maksimum, arus hubung singkat dan
daya hubung singkat.
Disamping itu masih juga dilengkapi juga dengan daftar kebutuhan
bahan instalasi, dan uraian teknis sebagai pelengkap yang meliputi
penjelasan tentang cara pemasangan peralatan/bahan, cara pengujian
serta rencana waktu pelaksanaan, rencana anggaran biaya dan lama
waktu pengerjaan.

Sabtu, 08 Oktober 2011

MSPIL

PENTANAHAN
1.SISTEM PENTANAHAN
   sistempentahahn adalah salah satu sisten untuk pengaman dari aliran listrik.
agar sistem pentanahan ini dapat bekerja secara efektif harus di rencanakan dengan benar.
kemungkinan terjadinya kecelakaan yang total dalam instalasi listrik yaitu:
-apabila terjadi kegagalan isolasi,
-terjadinya hubung singkat,
-terjadiny sambaran petir.

2.PRINSIP PENTANAHAN
   untuk mengamankan tegangan tegangan sentuh yag dapat membahayakan maka semua badan peralatan yang bersifat konduktif harus di hubungkan ke tanah.

3.TUJUAN PENTANAHAN
   -untuk mengamankan manusia
   -untuk mengamankan peralatan
   -agar peralatan berfungsi dengn benar
   -untuk keandalan

4.PERSYRATAN SISTEM PENTANAHAN
   -membuat jalur impedansi
   - dapat melawan penyebaran gangguan
   -menggunakan bahan yang tahan korosi
   -menggunakan sistem mekanik yang kuat dan mudah
   -dapat dipakai dalam jangka waktu minimal 30 tahun

5.TERJADINY PETIR
   petir terjadi karena lompatan elektron-elektron dri awan bermuatan negatif ke bumu yang bermuatan positif.

6.PENAGKAL PETIR
   penangkal petir merupakan alat pengarah petir agar petir hanya menyambar kepadany,bukan kebagian bangunan lainnya.

MSPE


Hubungan singkat : Pertemuan antara fasa dan netral atau fasa dengan tahanan yang sekecil-kecilnya.
Motor                  : Perubahan energi mekanik menjadi listrik.
Mager                 : Alat untuk mengukur tahanan kabel.

TAHANAN KABEL
     
Lubang kedalaman untuk tanam kabel 80cm atau 30cm.Dialas pasir,ditutup batu bata dan disetiap jaraknya ditandai.
Generator adalah alat yang mengubah energi gerak menjadi listrik.
Transformator adalah alat yang berfungsi sebagai menaikan atau menurunkan tegangan.
No (normally open) : Dalam keadaan normal kontok terbuka.
Nc (normally close) : Dalam keadaan normal kontak tertutup.

 1.Macam-macam titik kontak dan saklar manual
       * Titik kontak jenis a (normally open/No)
                 Titik kontak jenis ini sebelum bekerja dalam keadaan terbuka dan bila bekrja maka titik kontak      akan menutup sehingga mengalirkan arus listrik.Titik kontak semacam ini banyak dipakai pada push botton untuk tombol star karena hanya akan menghubungkan kontak selama tombol ditekan.

        *Titik kontak jenis b (normally close/No)
                Kontak ini dalam keadaan tertutup atau terhubung sehingga mengalirkan arus listrik.Apabils kontakini ditekan atau bekerja,modul M.PTL.ops 004 (1).A16 maka titik kontak akan terbuka sehingga arus akan terputus/terhenti.Titik kontak ini banyak dipakai dalam push botton untuk tombol stop karena kontaknya akan terbuka jika tombol ditekan.
        *Titik kontak jenis c (No dan Nc)
               Titik kontak ini bekrja dengan prinsip kedua kontak diatas.Kontak ini memiliki 3 buah titik kontak.Apabila kontak belum bekerja maka salah satu kontak lain memiliki 3 buah titik kontak.

MPILBB



PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PANEL  DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH

A.DASAR TEORI
           
1. Komponen panel distribusi tegangan listrik
                        Panel distribusi tenaga litrik berfungsi sebagai system pendistrybusi tenaga listrik yang dihasilkan oleh sumber PLN  dan atau diesel generator set.
Panel distribusi terdiri dari berbagai peralatan listrik yang di fabrikasi/diinstaasi menjadi rangkai control dan prokteksi terhadap sumber sumber tegangan dan beban dengan komponen/peralatan sebagai berikut :

1.1 BOX PANEL/ALMARI PANEL
Rumah panel yaitu tempat/almari panel distribusi yang didalamnya terpasang peralatan listrik.Berdasarkan lokasi instalasi dan kondisi lingkungan.Sekitar almari panel ini harus di desain agar dapat member perlindunangan terhadap benda asing/debu air dengan menentukan tingkat perlindungan IP din 050,iec publ.inw kode IPdisertai dua angka,angka pertama menunjukkan perlindungan terhadap sentuhan dan benda padat angka ke 20 menunjukkan  perlindungan terhadap benda cair.


1.2 INDIKATOR DAN MATERING

            Pada panel dibutuhkan peralatan /instrument yang dipasang untuk dilakukan monitoring kelistrikan yang ada.Suatu panel distribusi listrik umumnya dipasang matering yang setandart yaitu : Ampere meter,volt meter,frekuensi motor,cosphi meter,dan untuk panel generator set  yang bekerja parallel digunakan zero volt meter dan synkroneksikop,dan juga dilengkapi dengan indicator lampu (pilot lampu)
            Dalam pemasangan ampere meter kw motor,cos phi meter dibutuhkan current transformer (CT) yang bekerja dengan perbandingan arus skunder SA.Untuk penggunaan volt meter digunakan VSS (Volt Selektor Switch) untuk  mengatur pembacaan sesuai kebutuhan (MIS :fase netral atau phasa-phasa)
1.3 circuit braker

Panel distribusi membutuhkan peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengaman terhadap terjadinya gangguan yang disebabkan oleh hubung singkat (short circuit) dan pembebanan yang melebihi kapasitas arus yang terjadi secara cepat (over loading), keandalan dari suatu breaker ditentukan dari kecepatan memutus jika terjadi gangguan dan kemampuan untuk menahan arus hubung singkat secara cepat. Dalam panel distribusi tegangan rendah terdiri dari bermacam – macam breaker sesuai dengan kapasitasnya yaitu antara lain : miniature circuit breaker (MCB), moulded circuit breaker (MCCB), no fuse breaker (NFB), NT fuse, air blast circuit breaker (ACB), yang mempunyai berbagai kutub dari satu sampai empat kutub. Dalam mamilih kutub circuit breaker, hal – hal yang harus dipertimbangkan adalah :

* Karakteristik sistem dimana circuit breaker tersebut dipasang.
* Kebutuhan akan kontinuitas pelayanan sumber daya listrik.
* Aturan dan standar proteksi yang berlaku.

Karakteristik sistem

1. Sistem Tegangan
Tegangan operasional dari CB harus lebih besar atau minimum sama dengan tegangan sistem.
2. Frekuensi sistem
Frekuensi pengenal CB harus sesuai dengan frekuensi sistem.
3. Arus pengenal
Arus pengenal CB harus disesuaikan dengan arus beban yang dilewatkan oleh kabel dan harus dari arus ambang yang diijinkan pada kabel.
4. Kapasitas pemutusan
Kapasitas pemutusan CB paling sedikit sama dengan arus hubung singkat prospektif yang mungkin terjadi.
5. Jumlah pole
Jumlah pole dari CB tergantung dari sistem pembumiannya.

Kebutuhan kontinuitas sumber daya

Dalam memilih CB harus diperhatikan :

1. Diskriminasi total dari dua CB yang ditempatkan secara seri.
2. Diskriminasi terbatas (sebagian), diskriminasi hanya dijamin sampai tingkat arus gangguan tertentu.

Aturan dan standar proteksi

Aturan instalasi listrik yang berlaku seperti PUIL, BKI harus diikuti. Standar yang diacu baik local atau internasional seperti SPLN, IEC 60947-2 harus diperhatikan. Penanaman tipe MCB beragam, tergantung pada pabrik pembuat, data pemakaian yang perlu adalah karakteristik tiap MCB untuk disesuaikan dengan kebutuhan sistem. Berikut ini contoh klasifikasi MCB (Instalasi Listrik II – Muhaimin ) :

1. MCB tipe Z (rating dan breaking capacity kecil)
Digunakan untuk pengaman rangkaian semikonduktor dan trafo – trafo tegangan yang peka.
2. MCB tipe K (rating dan breaking capacity kecil)
Digunakan untuk pengaman alat – alat rumah tangga (home appliance).
3. MCB tipe G ( rating besar) untuk pengaman motor.
4. MCB tipe L untuk pemgaman kabel atau jaringan.
5. MCB tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan.

1.4. ELCB

Prinsip prinsip pengaman ini berdasarkan pada arus bocor yang terjadi. Arus bocor ini berdasarkan standar, umumnya tidak lebih dari 30 mA, alasan penetapan ini berdasarkan pada resistansi tubuh bila dikenai tegangan. Komponen ini tidak memiliki pengaman thermal dan magnetis, sehingga ELCB harus diamankan terhadap hubung singkat dan beban lebih oleh MCB di sisi atasnya. ELCB mempunyai mekanisme trip tersendiri dan juga dapat dioperasikan secara manual seperti saklar. Alat ini digunakan jika pengamanan arus bocor dibutuhkan pada sekelompok circuit yang maksimum terdiri dari 4 circuit.

Pengaman lain Modul Vigi (MG) merupakan kombinasi MCB dan ELCB dipakai ketika pengamanan penuh terhadap hubung singkat, beban lebih, dan arus bocor dibutuhkan pada circuit tunggal.

Modul Vigi (MG) merupakan pendeteksi arus bocor sebagai alat bantu MCB atau disebut juga relay arus bocor. Alat ini tidak memiliki mekanisme trip namun mengirimkan perintah secara mekanis ke MCB. Digunakan pada bangunan komersial dan aplikasi industri jika hubungan singkat tinggi dan MCB harus dipasang dengan baik.

1.5. Push Button

Adalah peralatan listrik yang berfungsi sebagai saklar impuls yang berfungsi dalam rangkaian listrik Push button ada dua macam, yaitu push button on dengan warna hijau yang bekerja dengan normally open dan push button off yang berwarna merah yang bekerja normally close pada rangkaian kontrol.

1.6. Kontaktor

Adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk memutus atau menghubungkan rangkaian listrik. Kontaktor terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu : kontak utama, kontak bantu, dan koil magnetic. Prinsip kerja kontaktor berdasarkan induksi elektromagnetik dimana koil magnetic kontaktor tersebut di supply sumber tegangan listrik AC / DC, pada kumparan tembaga tersebut terjadi induksi elektromagnetik sehingga dapat menarik bahan ferro magnetic yang ada di dekatnya (prinsip magnet buatan). Kapasitas penghubung dan pemutus suatu kontaktor dapat dilihat dari data teknik dari suatu kontaktor itu sendiri, jadi jika suatu kontaktor menghubungkan arus listrik yang melebihi kemampuan hantar arusnya (KHA) maka kontaktor tersebut akan leleh dan mengakibatkan hubung singkat.

1.7. Rell tembaga / Bus bar

Adalah tembaga batangan yang berfungsi untuk memberikan sistem distribusi listrik yang ada pada panel. Sebelum menentukan penampang bus bar / rel tembaga maka harus diperhitungkan / ditentukan berapa kemampuan hantaran arus (KHA) yang mengalir pada rel tembaga tersebut. Maka setelah itu ditentukan penampangnya. Busbar dapat mempunyai KHA yang lebih besar dari nominalnya jika busbar tersebut dicat dan diberi warna, sehingga dilapisi dengan cat, adapun warna standar yang dipakai sistem PLN, yaitu :

* Warna merah adalah fasa L1
* Warna kuning adalah fasa L2
* Warna hitam adalah fasa L3
* Warna biru adalah netral (N)
* Warna kuning dan hijau adalah grounding (PE)

1.8. Kabel daya / kontrol kabel

Adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk penghantar / konduktor listrik yang berfungsi untuk mendistribusikan listrik dari suatu sumber ke suatu beban. Kabel mempunyai luas penampang yang berbeda-beda tergantung dari kemampuan hantaran arus (KHA) yang digunakan. Perencanaan pemasangan power kabel / kontrol kabel harus mempertimbangkan terhadap suhu ruang dan pemasangan di udara atau di dalam tanah (underground). Jenis penghantar yang selama ini dipakai untuk kabel tegangan rendah / kabel di bawah tegangan kerja 1 kV dengan isolasi PVC.

Jenis kabel yang digunakan antara lain :

1. NYY, jenis ini dapat digunakan sebagai kabel tenaga untuk instalasi industri dan dalam lemari hubung bagi. Apabila diperkirakan tidak akan ada gangguan mekanis, kabel ini dapat juga ditanam dalam tanah asal diberi perlindungan secukupnya.
2. NYM, jenis kabel ini untuk instalasi penerangan dimana dalam pemasangannya tidak merusak isolasi PVC nya, tapi kabel jenis ini tidak boleh ditanam dalam tanah karena alasan keamanan dimana isolasinya tidak untuk kabel tanam.
3. NYA, kabel inti tunggal dengan kawat tembaga berisolasi PVC seperti NYY.
4. NYAF, berupa kabel inti tunggal dengan kawat tembaga berisolasi PVC fleksibel.
5. BC (Bore Copper), digunakan untuk pentanahan berupa kabel tanpa isolasi, biasanya disambung dengan elektrode yang ditanam dalam tanah.